Total Tayangan Halaman

Kebudayaan Ku

 
☆╰♥♥●•☆Cerita Abi & Ummi☆╰♥♥●•☆ Bismillahirrohmanirrohim Chapter 4: ♥ The First Night (Malam Pertama) Suit..... Suitt...... ♥ Malam pertama, pengantin baru, suit........ Suit........ Cie..... Cie...... Setelah akad nikah Thoriq menemui Adhien di kamar. Adhien menundukkan mukanya karena malu. Maklum inikan pertemuan pertama dengan suami setelah menikah. "Assalammualaikum" Thoriq mengucapkan salam. Kok suaranya beda? Sepertinya kenal dengan suara ini, tapi dimana ya? "Wa'alaikumsalam (Adhien mendongakkan kepala, namun ketika yang dilihat adalah Thoriq, Adhien langsung teriak ) kyaaaaaaa" Thoriq kaget, Abi Ummi dan keluarga di luar juga kaget. Ngapain nech anak pake acara teriak-teriak segala. Thoriq terdiam gak habis pikir. Abi Ummi dan lain bergegas ke kamar mereka. "Ada apa teriak-teriak Dhin? " Tanya Abi "Iyah nech pengantin baru kok gitu sich? Gak kayak kita ya Abi, xixixi:-D" Ummi ikutan nanya. "Model baru kaleee" jawab Abi "Owh ada tikus Abi Umi, makanya Adhien teriak" Thoriq ngejawab reflek, daripada diinterogasi sama mertua, jawab ngasal ajah. "Tikus? Perasaan Adhien gak takut sama tikus?" "Owh itu Abi Ummi, tadi ada kupu-kupu gede, udah di usir kok sama kak Thoriq, iya kan kak?" Tumben dia bisa tanggap gitu? Huft nyaris saja. Ribet kalo Abi Ummi tau nech. Bisa diceramahin. Huaaa "Iya... Iya" "Pantesan. Adhien emang gak bisa liat kupu-kupu Thoriq, pasti langsung kabur" hah... Emang tampang gue kayak kupu-kupu? Emang cewek aneh. Huft.... "Udah ngapain semua pada kemari? Mau ikutan malam pertama juga?" "Ada yang gak sabaran tuh Abi, cie..... Cie pengantin baru, xixixi:-D, ayo everybody kita cabut dulu" "Ummi....." Abi dan Ummi ninggalin mereka berdua. Adhien lagi garuk-garuk kepala yang gak gatel. Gaun pengantin masih terpasang. Tapi rasa terkejutnya belum hilang. Terdiam tanpa bicara. Tak terasa air matanya menetes diiringi isak tertahan. Apa yang telah kulakukan? Gimana jelasinnya sama Abi dan Ummi? Sama dia juga, huaaaa... Hiks..... Hiks..... Thoriq juga sama. Dia memilih duduk di kursi dekat jendela. Banyak yang ingin dia tanyakan sama Adhien. Tapi dia tidak tega. Cukuplah kejadian tadi. Mungkin aku harus lebih sabar, pikirnya. Sayup-sayup dia mendengar isak tangis Adhien, ingin rasanya dia menghiburnya. Tapi kayaknya liat muka ane aja takut gitu. Pusing nech. Maunya apa sich dia? Episode diem-dieman terjadi sampe mereka ketiduran. Nach gimana kelanjutannya? Akankah diem-dieman terus kayak gitu? Tunggu di chapter selanjutnya ya^_^ ♥ By: 'Snow Flakes ♥ █████____████ ___████__████_███ __███____████__███ __███_███___██__██ __███__███████___███ ___███_████████_████ ███_██_███████__████ _███_____████__████ __██████_____█████ ___███████__█████ ______████ _██ ______________██ _______________█ _████_________█ __█████_______█ ___████________█ ____█████______█ _________█______█ _____███_█_█__█ ____█████__█_█ ___██████___█_____█████ ____████____█___███_█████ _____██____█__██____██████ ______█___█_██_______████ _________███__________██ _________██____________█ _________█ ________█ ________█ _______█............... ♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪ SemangkA (Semangat Karena ALLAH)^_^ Ya... ALLAH .. I Want To Be A Good Muslim .¤*¨¨*¤.¸¸.¤*¨¨*¤.¸¸. \¸..Allahu Akbar.¸¸. .\¸.¤*¨¨*¤.¸¸.¤*¨¨*¤.¸¸. ...\ ☻/.... /▌.... / \...... I LOVE YOU Because ALLAH ─────▄█▀█▄──▄███▄ ────▐█░██████████▌ ─────██▒█████████ ──────▀████████▀ ─────────▀██▀♥ — SILAKAN TAG/SHARE/COPY DARI PAGE KAMI ... DENGAN SENANG HATI http://www.facebook.com/pages/Mencintai-Mu-Karena-Allah/228609320497073


Jeme Besemah

Mengenai asal-usul suku Besemah, hingga saat ini masih diliputi kabut rahasia. Yang ada hanyalah cerita-cerita yang bersifat legenda atau mitos, yaitu mitos Atung Bungsu, yang merupakan salah satu di antara 7 orang anak ratu (= raja) Majapahit, yang melakukan perjalanan menelusuri sungai Lematang, akhirnya memilih tempat bermukim di dusun Benuakeling. Atung Bungsu menikah dengan putri Ratu Benuakeling, bernama Senantan Buih (Kenantan Buih). Melalui keturunannya Bujang Jawe (Puyang Diwate), puyang Mandulike, puyang Sake Semenung, puyang Sake Sepadi, puyang Sake Seghatus, dan puyang Sake Seketi yang menjadikan penduduk Jagat Besemah.

Gunung Dempo
Status “ Sindang Merdike” dan “Si Penjaga Batas” dan sistem pemerintahan tradisional “Lampik Empat Merdike Due” menjadi terancam dan sirna setelah kolonialis Belanda dapat mengalahkan perlawanan Sultan Mahmud Badaruddin II melalui Perang Palembang tahun 1819 dan 1821.
Mengenai hubungan dengan Kesultanan Palembang, suku Besemah selalu menganggap dirinya sebagai orang yang bebas, orang merdike. Hubungan Sultan Palembang dengan suku Besemah lebih bersifat suzereinitas daripada souveriginitas (Hens, 1909:12-15) Kewajiban “milir seba” Bukit Seguntang pada tiap tiga tahun sekali, lebih diartikan sebagai nggaghi kelaway tue, Putri Sindang Biduk. Sultan Palembang cukup menghormati orang-orang Besemah, terbukti dengan status yang diberikannya status “Sindang Merdike” dan “Si Penjaga Batas” (Grensbewakers).

Di Gunung Dempo

Suku Besemah sering melakukan, yang menurut istilah Belanda membuat “kerusuhan” (onlusten), membuat “huru-hara” (woelingen), atau mengganggu ketenteraman (rustverstoring). Menyadari bahwa pihak Belanda pasti akan melakukan serangan, orang Besemah membuat benteng-benteng pertahanan yang kuat, disebut kute di beberapa dusun. Misalnya Kute Gelungsakti, Kute Penandingan, Kute Tebatseghut, Kute-agung, Kute Menteralam, dan kute-kute lainnya. Pimpinan militer Belanda memutuskan mengirimkan ekspedisi militernya untuk menghancurkan kekuatan orang-orang Besemah, yang dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 1866.